Penelitian akupuntur yang dapat mengatasi sakit kepala / migrain
Penelitian akupuntur yang dapat mengatasi sakit kepala / migrain
Beberapa studi yang berakitan dengan terapi akupuntur pada nyeri kepala dan migraine:
1. Sebuah studi berjudul “Akupuntur untuk sakit kepala yang kronis pada pelayanan primer” diterbitkan pada tanggal 27 maret melalui Jurnal kedokteran Inggris. Mengungkap pasien sakit kepala yang mendapat terapi akupuntur dengan kelompok kontrol yang tidak dapat terapi akupuntur, Menjelaskan bahwa Pasien yang menjalani terapi akupuntur selama 12 sesi selama 3 bulan, dan pasien telah dievaluasi sejak tiga bulan dan dua belas bulan sebelum terapi akupuntur, didapatkan nyeri kepala mengalami pengurangan sebanyak 34%. Dibandingkan pada kelompok kendali yang berkurang hanya 16%.
2. Asosiasi jurnal kedokteran amerika mempublikasikan sebuah jurnal dengan judul “Akupuntur untuk pasien migraine” yang diterbitkan pada tanggal 4 mei 2005. Studi ini membagi pasien ke dalam satu kelompok akupunktur dan satu kelompok kontrol. Pasien-pasien akupunktur menerima 12 sesi di atas delapan periode minggu. Kemudian diambil data Empat minggu sebelum terapi, dan empat minggu yang setelah terapi dibandingkan selama beberapa hari. Hasil study menggambarkan bahwa pasien dengan terapi akupuntur dapat menurunkan sakit kepala sampai dengan 50%. Sedangkan kelompok kontrol hanya menurunkan 15% dari sakit kepala yang diderita.
3. Pada bulan April 2006 terbitan dari The Lancet Neurology dengan judul “Kemanjuran dari akupunktur untuk perlindungan dari penyakit migren “. Dalam studi ini, pasien-pasien yang mempunyai 2-6 kali serangan migren per bulan dibagi menjadi 1. Kelompok terapi akupunktur, 2. Kelompok seperti akupunktur dan 3. Kelompok dengan pengobatan migrain standar. Kelompok akupunktur diberi sepuluh sesi akupunktur slama enam minggu, dan grup standar mendapat terapi obat standar. Setelah dibandingkan studi ini medapatkan hasil bahwa kelompok yang mendapat terapi akupuntur mengalami perbaikan sebesar 53%. Sedangkan kelompok yang mendapat terapi standar mengalami perbaikan 10%.
4. Pada penelitian terakhir, Dr. Enrico Facco dari Universitas Padua dan koleganya melihat bagaimana secara tradisional akupuntur diperbandingkan dengan teknik akupuntur pura-pura (tanpa jarum tajam) untuk mencegah migrain.
Secara acak mereka meilih 160 pasien yang mengalami migrain menjadi empat kelompok: Pada kelompo satu, pasien menerima dua kali seminggu sesi akupuntur tradisional. Kelompok kedua menjalani akupuntur pura-pura. Kelompok ketiga juga menjalani akupuntur pura-pura tetapi menggunaka jarum tumpul yang ditusukkan pada ttik-titik akupuntur yang sebenarnya. Dan kelompok keempat merupakan kelompok kontrol yang tidak mendapat terapi akupuntur sama sekali.
Lebih dari enam bulan, Tim Facco menemukan, hanya grup yang menerima tusukan jarum akupuntur dengan tepatlah yang mengalami kesembuhan dari migrain dibanding dengan yang kelompok kontrol. Faktor utama yang baru dari penelitian ini adalah bahwa terapi ini meski berdasar pengobatan tradisional, tetapi menggunakan cara barat yang ilmiah.